Menanggapi pemberitaan terkait ketidakhadiran Buya Mahyeldi pada acara Bedah Visi dan Misi Calon Gubernur yang diselenggarakan oleh BEM KM UNP, saya, Prima Yoga, merasa perlu memberikan klarifikasi dan meluruskan beberapa informasi yang kurang tepat.
Pertama, kami mengundang Buya Mahyeldi sejak tanggal 10 September, dan selama proses komunikasi dengan tim beliau, semuanya berjalan dengan lancar. Dua hari sebelum acara, tim Buya Mahyeldi telah memberikan konfirmasi bahwa beliau tidak dapat hadir karena ada agenda di luar kota yang tak bisa ditinggalkan. Buya Mahyeldi juga telah menyampaikan permohonan maaf secara resmi atas ketidakhadirannya. Sebagai bentuk komitmen, beliau telah menunjuk Uda Vasco Ruseimy untuk hadir dan mewakili dalam menyampaikan gagasan serta visi misi.
Kami sangat menghargai respons cepat dari Buya Mahyeldi dan kehadiran Uda Vasko yang dengan baik memaparkan gagasan beliau. Uda Vasco menunjukkan pemahaman mendalam terkait isu-isu yang menjadi perhatian utama masyarakat dan mahasiswa, seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, serta pembangunan berkelanjutan di Sumatera Barat.
Namun, sangat disayangkan bahwa beberapa media telah menggiring opini yang seolah menyudutkan satu pihak, memanfaatkan pernyataan saya untuk menonjolkan ketidakhadiran Buya Mahyeldi tanpa menampilkan konteks keseluruhannya. Pada saat saya memberikan pernyataan tersebut, ada tekanan situasional yang mungkin disalahpahami oleh media dan dimanfaatkan untuk headline yang cenderung provokatif.
BEM KM UNP, tetap berkomitmen menjaga independensi dan bersikap adil terhadap semua calon. Tidak ada keberpihakan pada pihak mana pun, dan kami berharap setiap calon, termasuk Buya Mahyeldi, tetap memiliki kesempatan yang sama dalam forum dialog publik ke depannya. Dengan demikian, semua gagasan dan solusi dapat dipaparkan secara terbuka untuk kemajuan Sumatera Barat.
Kami juga berharap agar media lebih bijaksana dalam menyajikan informasi agar tidak memperkeruh suasana demokrasi yang sedang berjalan di Sumbar.