Tim panahan tradisional Indonesia meraih prestasi membanggakan dengan membawa pulang satu medali emas dan satu medali perunggu di ajang 5th World Nomad Games yang berlangsung di Astana, Kazakhstan. Prestasi ini diraih oleh Reno Suri, seorang pemanah berusia 41 tahun yang berasal dari Kelurahan Ampang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.
Reno berhasil meraih medali emas dalam kategori 50 meter dan medali perunggu dalam kategori 30 meter. Dalam ajang yang diikuti oleh 86 negara ini, Reno mengalahkan atlet panahan tradisional asal Rusia, Anna Alekseyeva, yang meraih medali perak. Medali perunggu dalam nomor 50 meter juga diraih oleh Assel Sadyrova dari Kirgizstan dan Barcsai Nikolett Ilpna dari Hungaria.
“Ini adalah medali internasional pertama saya,” ujar Reno dengan bangga saat menghadiri jamuan makan malam di Wisma Indonesia pada Rabu (11/9/2024).
World Nomad Games merupakan ajang olahraga internasional yang diikuti oleh berbagai negara, dengan fokus pada olahraga-olahraga tradisional, termasuk panahan. Prestasi Reno ini mendapatkan apresiasi dari Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, yang melihat keberhasilan ini sebagai bentuk diplomasi serta kemajuan yang dicapai oleh Kementerian Luar Negeri RI.
Indonesia masih memiliki peluang untuk meraih medali tambahan di cabang panahan tradisional melalui nomor beregu yang akan dipertandingkan pada Kamis (12/9/2024).
Yani, teman Reno, turut berbagi kebanggaan atas pencapaian tersebut. “Teman saya Reno itu orang hebat. Dia berhasil memenangkan medali emas di 5th World Nomad Games di Astana, Kazakhstan. Reno adalah alumni SMAKPA tahun 2002 dan sekarang tinggal di Jakarta,” kata Yani.
Yani berharap bahwa pencapaian emas Reno ini akan menginspirasi banyak pemanah, khususnya atlet Sumatera Barat, untuk berprestasi di kancah dunia. “Semoga prestasi Reno ini menjadi inspirasi bagi atlet Sumbar lainnya,” harap Yani.