Para niniak mamak dan tokoh masyarakat dari Nagari Koto Beringin, Kecamatan Tiumang, Kabupaten Dharmasraya, mendesak agar wali nagari setempat segera mengundurkan diri dari jabatannya. Desakan ini muncul menyusul terungkapnya dugaan perbuatan asusila yang melibatkan oknum wali nagari tersebut.
Informasi yang diterima menyebutkan, oknum wali nagari ini diduga terlibat dalam tindakan yang merusak kehormatan nagari serta para niniak mamak. Dugaan tersebut terkait dengan aksi mengintip yang dilakukan terhadap 12 mahasiswi dari Universitas Negeri Padang (UNP) yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di nagari tersebut.
Perbuatan tersebut diduga terjadi saat para mahasiswi sedang mandi pada waktu Magrib, dan sangat mengejutkan karena aksi ini disebutkan telah terjadi lebih dari sekali. Salah seorang mahasiswi, yang menjadi ketua tim KKN, mengungkapkan bahwa mereka merasa ketakutan hingga terpaksa mengungsi untuk beberapa malam sebelum akhirnya kembali ke tempat tinggal semula. “Terima kasih kepada niniak mamak dan Bhabinkamtibmas yang cepat bertindak. Namun, rasa trauma masih ada,” ungkapnya.
Menanggapi kejadian ini, seluruh petinggi nagari, termasuk kepala jorong, Banmus, Bhabinkamtibmas, serta niniak mamak, langsung mengadakan rapat untuk membahas langkah selanjutnya. Dikutip dari radar sumbar, Dalam pertemuan yang berlangsung dengan ketegangan, para niniak mamak dengan tegas meminta agar wali nagari segera mengundurkan diri atau dipaksa untuk mundur. “Perbuatan ini jelas mencoreng nama kami. Bagaimana bisa seorang wali nagari melakukan hal seperti ini?” ujar Tuak Judin, salah seorang niniak mamak, pada Sabtu (1/2/2025).
Kasus ini terungkap setelah percakapan tiga dari empat pelaku yang membahas perbuatan mereka di sebuah warung didengar oleh seorang anggota kepolisian. Kepolisian kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada tokoh-tokoh nagari.
Ketika dikonfirmasi, oknum wali nagari berinisial S mengakui perbuatannya. “Saya akui kita salah. Saya mohon maaf kepada manusia, dan saya meminta ampun pada Allah,” ungkapnya melalui telepon dengan nada tertawa.
Tragedi ini turut berdampak pada mahasiswi KKN UNP yang sempat dipindahkan ke rumah warga yang jauh dari kediaman wali nagari demi keselamatan. Namun, setelah adanya kesepakatan mengenai pengamanan, mahasiswi tersebut akhirnya kembali ke tempat semula.
Hingga berita ini diterbitkan, desakan agar wali nagari mundur semakin menguat. Masyarakat menilai tindakan tegas perlu diambil guna menjaga martabat Nagari Koto Beringin.