Cuaca buruk yang melanda wilayah Selat Sunda, termasuk sekitar Merak – Bakauheni, mengganggu aktivitas penyeberangan.
Kecepatan angin yang tinggi menyebabkan gelombang laut membesar, dan diprediksi akan berlangsung hingga akhir tahun.
Kepala Stasiun BMKG Maritim Panjang, Tarjono, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini dipicu oleh belokan arah angin di sekitar Selat Sunda dan adanya pusat tekanan rendah di barat daya Selat Sunda.
Akibatnya, sejumlah bus tujuan Sumatera terjebak di pelabuhan sejak siang hari, Selasa 10 Desember 2024.
Mereka baru bisa menyeberang malam harinya, sekitar pukul 18.30 WIB, setelah cuaca sedikit membaik.
Penumpang dan kendaraan lainnya terpaksa menunggu lebih lama, mengingat kondisi cuaca yang belum stabil.
PT ASDP Indonesia Ferry mengimbau masyarakat dan pengguna jasa untuk lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu perjalanan.
Shelvy, perwakilan perusahaan, meminta pengertian dari seluruh pengguna jasa dan mengingatkan agar tetap mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama.
“Kami mohon pengertian seluruh pengguna jasa, dan agar tetap mengikuti arahan petugas di lapangan,” ujarnya.