#SAKILEHINFO
Berita  

Gunung Marapi Naik Status ke Siaga, Warga Diminta Waspadai Radius Bahaya 4,5 Km

Gunung Marapi telah naik status menjadi level III atau siaga, sebelumnya berada pada level II atau waspada.

Peningkatan status ini disebabkan oleh intensifikasi aktivitas vulkanik yang terjadi di gunung tersebut.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengungkapkan bahwa kenaikan status ini dipicu oleh peningkatan aktivitas Gunung Marapi, yang tercermin dari banyaknya erupsi dan kegempaan di area tersebut.

Dari pengamatan visual antara 1 hingga 5 November 2024, terpantau asap kawah utama dengan ketinggian 100-300 meter di atas puncak.

Sementara itu, erupsi terjadi dengan ketinggian kolom mencapai 300 meter di atas puncak. Secara instrumental, jenis kegempaan yang tercatat didominasi oleh gempa hembusan dengan 2 kejadian, dan gempa erupsi sebanyak 42 kali.

Rinciannya mencakup 1 gempa hembusan, 2 gempa low frequency, 1 gempa vulkanik dangkal, 26 gempa vulkanik dalam, serta 4 gempa tektonik lokal.

Selain itu, terdeteksi pula gempa tektonik jauh dan tremor yang berlangsung terus-menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm.

Berdasarkan hasil evaluasi menyeluruh, aktivitas Gunung Marapi akhirnya dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) sejak 6 November 2024 pukul 15.00 WIB.

Dengan status siaga ini, masyarakat diminta untuk menghindari aktivitas di sekitar radius 4,5 km dari kawah Verbeek, pusat erupsi.

Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.

Selain itu, apabila terjadi hujan abu, masyarakat disarankan untuk mengenakan masker penutup hidung dan mulut guna mencegah gangguan saluran pernapasan.

Pihak berwenang juga mengingatkan agar masyarakat tetap tenang, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi (hoaks), serta tidak terprovokasi oleh isu yang tidak jelas sumbernya.

Pemerintah daerah di Kota Bukittinggi, Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta untuk terus berkoordinasi dengan Badan Geologi melalui PVMBG di Bandung atau pos pengamatan Gunung Marapi.