#SAKILEHINFO

Jubir Mahyeldi-Vasko: Pemilih Muda Saat Ini Sudah Bijak Menyikapi Buzzer Di Media Sosial

Juru bicara pasangan Mahyeldi-Vasko Redho Rama P. M,ip dalam pernyataan terbarunya, menyampaikan kritik terhadap tren penggunaan polling di media sosial, khususnya Instagram, sebagai tolok ukur dalam menentukan popularitas atau elektabilitas kandidat politik.

Ia menegaskan bahwa hasil polling semacam itu tidak mencerminkan realitas politik di lapangan dan cenderung hanya menjadi alat kampanye yang dangkal dan tidak Ilmiah yang dapat di pertanggung jawabkan.


Dalam Survei, ada teknik pengambilan sampel Margin Of Error dan beberapa metode kuantitatif lainya, dan hal ini tidak terpenuhi di Survei media sosial yang cedrung sulit untuk mengukurnya.

“Sekarang pengguna media sosial sudah cerdas dalam menyikapi buzzer politik dan poling-poling di instagram. Seharusnya, Survei itu harus berdasarkan Ilmiah dan bisa di pertanggung jawabkan secara akdemis. Jangan warnai media sosial dengan hal-hal yang tidak mencerdaskan.”ujar jubir tersebut.

Ia menambahkan bahwa banyak pihak terlalu mengandalkan polling online yang tidak akurat dan sering kali dikapitalisasi oleh tim kampanye untuk menciptakan ilusi dukungan yang besar.

“Kita harus hati-hati dengan tren ini, karena polling semacam itu seringkali tidak mencerminkan aspirasi masyarakat yang sebenarnya. Kita tidak bisa mengukur kepemimpinan hanya dari angka di Instagram,” tegasnya.

Menurutnya, pasangan Mahyeldi-Vasko lebih fokus pada kerja nyata dan program-program konkrit yang bermanfaat bagi masyarakat Sumatera Barat.

“Selain elektabilitas, pasangan ini sangat menjunjung tinggi etikabilitas, yakni kemampuan untuk memimpin dengan integritas, moralitas, dan kepedulian yang nyata terhadap kebutuhan rakyat. Ini yang seharusnya menjadi perhatian utama dalam memilih pemimpin, bukan hanya siapa yang menang polling instagram”

Pernyataan ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat agar tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan berdasarkan polling online yang belum tentu objektif. Menurut jubir Mahyeldi-Vasko, masyarakat harus lebih memperhatikan rekam jejak, visi, dan program kerja setiap kandidat daripada hanya mengandalkan hasil polling media sosial.