Pjs. Bupati Pasaman, Edi Dharma Syafni, mengimbau para pengguna jalan yang hendak melintasi wilayah rawan longsor dan banjir di Kabupaten Pasaman untuk berhati-hati dan, jika memungkinkan, menghindari area tersebut sementara waktu.
Imbauan ini disampaikan pada Minggu (17/11), menyusul laporan bencana yang terjadi selama tiga hari terakhir, mulai Jumat hingga Minggu pagi.
“Sejak Jumat hingga Minggu dini hari, kami menerima laporan mengenai beberapa titik jalan dan jembatan di Kecamatan Tigo Nagari dan Simpati yang terkena dampak longsor dan banjir.
Untuk menghindari kecelakaan, kami meminta masyarakat tidak melalui jalur-jalur yang terdampak, dan mencari rute alternatif hingga situasi kembali aman,” kata Bupati Edi Dharma.
Edi menjelaskan bahwa longsor pertama terjadi pada Jumat sore (15/11) di kawasan Rimbo Malampah, setelah hujan deras dan angin kencang mengguyur wilayah tersebut.
Keesokan harinya, Sabtu (16/11), banjir yang dipicu hujan deras menghanyutkan sebuah jembatan usaha tani di Jorong Maringgiang, Tigo Nagari.
Pada Sabtu malam, tanah longsor kembali menimbun badan jalan di Rimbo Simpang, Kecamatan Simpati.
Akibatnya, akses jalan dari Lubuk Sikaping ke Tigo Nagari terputus, namun jalur alternatif melalui Simpang Kumpulan – Tigo Nagari masih dapat dilalui.
Edi Dharma juga menjelaskan bahwa petugas gabungan, termasuk TNI, polisi, dan petugas PLN, mulai menangani dampak longsor pada Jumat malam. Pada pukul 20.00 WIB, jalan mulai dapat dilalui oleh kendaraan roda empat, meskipun proses pembersihan material terus dilakukan hingga Sabtu sore untuk menghilangkan sisa tanah, batang kayu, dan tiang PLN yang jatuh.
“Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti bantaran sungai atau tebing, kami menghimbau untuk tetap waspada terutama saat hujan lebat.
Kami juga meminta wali nagari dan perangkat terkait untuk aktif memberikan informasi kepada masyarakat,” tambahnya.
Saat ini, tim gabungan dari TRC BPBD Pasaman, Dinas PUPR, TNI, Polri, dan instansi terkait terus bekerja untuk membersihkan material yang menghalangi jalan di lokasi bencana.