Padang – Aliansi Mahasiswa Solok Se-Indonesia (AMS), organisasi mahasiswa daerah terbesar di Sumatera Barat yang tahun lalu meraih penghargaan nasional dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, kembali menegaskan eksistensinya sebagai rumah gerakan mahasiswa paling progresif di ranah Minang.
Momentum istimewa itu hadir melalui Pembekalan Panitia Solok Campus Education Festival (SCEF) 2026 yang bertepatan dengan peringatan lima tahun berdirinya AMS. Kegiatan digelar dengan penuh khidmat dan semangat dihadiri oleh ratusan panitia serta tokoh penting daerah.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasco Ruseimy, S.T, hadir langsung dan turut memotong tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas lima tahun perjalanan AMS yang telah menorehkan banyak kontribusi bagi Sumatera Barat. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi mendalam terhadap konsistensi gerakan mahasiswa asal Solok tersebut.
“Satu kebanggaan bagi saya bisa hadir dan bertemu dengan teman-teman penggerak pendidikan asal Solok Raya. AMS ini organisasi yang luar biasa kiprahnya sudah sampai tingkat nasional, dan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sumatera Barat,” ujar Vasco dengan penuh semangat.
Kegiatan yang diikuti oleh 250 dari total 450 panitia SCEF 2026 ini berlangsung semarak dengan berbagai sesi pembekalan, simulasi, dan kegiatan interaktif. Panitia yang belum hadir merupakan mahasiswa asal Solok yang berkuliah di luar Sumatera Barat dan akan mengikuti sesi lanjutan di waktu berikutnya.
Turut hadir Wakil Bupati Kabupaten Solok, H. Candra, S.Hi, yang juga menyampaikan apresiasi terhadap kiprah AMS.
“Kami sangat bangga dengan AMS. Organisasi ini tidak hanya membawa nama baik Solok, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana mahasiswa daerah bisa berbuat besar untuk kampung halamannya,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat, Deddy Diantolani, turut hadir dan memberikan pembekalan motivasi kepada seluruh panitia. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan kepemimpinan muda dalam mewujudkan perubahan sosial di daerah.
Sementara itu, Founder AMS, Anggra Islami Dasya, dalam orasi reflektifnya menegaskan makna perjuangan yang melandasi kelahiran AMS.
“Bagi kami, AMS bukan sekadar organisasi, ini adalah ikrar pergerakan. Kami lahir dari kegelisahan, tumbuh dari semangat yang sama, bagaimana mahasiswa asal Solok Raya bisa menjadi cahaya bagi daerahnya sendiri. Dulu kami hanya sekumpulan mahasiswa yang ingin berbuat tapi tak punya wadah. Maka didirikan AMS, rumah bagi perjuangan, rumah bagi kebermanfaatan. Lima tahun ini bukan perjalanan mudah, tapi justru bukti bahwa gerakan yang lahir dari niat baik akan menemukan jalannya sendiri,” ungkap Anggra dengan suara bergetar di tengah riuh tepuk tangan hadirin.
Di kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana SCEF 2026, Fahrel Rahmat Ilahi, menegaskan kesiapan panitia untuk menghadirkan edisi SCEF terbaik sepanjang sejarah.
“Kami ingin SCEF 2026 menjadi momentum kebangkitan pendidikan Solok Raya, tempat anak-anak daerah kembali bermimpi besar dan percaya diri menembus kampus impian mereka,” ujarnya.
Acara juga dimeriahkan dengan Games Challenge of Champions dan Simulasi Event, dua agenda khas AMS yang menjadi ruang penguatan karakter dan koordinasi antarpanitia.
Lima tahun perjalanan AMS menjadi bukti nyata bahwa semangat mahasiswa Solok Raya tak pernah padam. Dari gerakan kecil di tahun 2020, AMS kini menjelma menjadi organisasi mahasiswa daerah terbesar di Sumatera Barat, sekaligus penerima penghargaan nasional dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Sebuah perjalanan yang lahir dari nurani, tumbuh dari keikhlasan, dan bergerak karena cinta terhadap tanah kelahiran.












