Salah satu pertunjukan kesnian minang yang paling banyak diminati adalah Randai. Satu penampilan randai utuh bisa mengahabiskan waktu hingga 1 – jam, bahkan lebih.
Selain memperlihatkan gerak silat yang kompak dan dinamis, pertunjukan yang sangat kompleks ini juga menampilkan seni drama, tari, musik dan teater digabungkan menjadi satu.
Salah satu keunikan para Randai adalah celana yang dipakai. Celana yang biasa disebut Galambuak atau Galembong ini sengaja dibuat lebar dibagian bawah menyerupai kaki itik.
Tujuannya adalah saat dipukul akan menghasilkan bunyi-bunyian. Kombinasi antar tepuk tangan dan tepukan pada galembong ini menghasikan harmoni yang enak didengar.
Tidak ada memang bukti tertulis yang otentik mengenai sejarah asli Randai Minangkabau ini. hanya saja diceritakan dari mulut ke mulut, dahulunya randai adalah hiburan yang hanya boleh dikonsumsi oleh keluarga kerajaan
Masa itu ketika air laut masih tinggi dan persediaan makanan mulai menipis. Raya Pagaruyung menyuruh para prajurit untuk turun ke laut dan mencari ikan.
Nahas, ditepian pantai mereka dihadang hewan berukuran besar. Namun berkat kekompakan dan kesolidan mereka, hewan tersebut berhasil ditumbangkan dan dibawa ke pagaruyung untuk dihadiahkan kepada raja
Di depan raja dan petinggi kerajaan, kelompok prajurit ini menceritakan sekaligus mempertontonkan bagaimana mereka mengalahkan binatang buruan tersebut.
Bagaimana mereka membentuk posisi lingkaran mengepung binatang. Secara terstruktur bertahan dan menyerang secara bergantian. Ada yang maju menyerang dan mundur untuk mempertahankan perimeter.
Adaptasi dari perjuangan para prajurit inilah yang kemudian dipercaya sebagai asal muasal randai di Minangkabau.