Debat Pilkada Tanah Datar yang berlangsung pada Minggu, 10 November 2024, di Gedung Marajo Dirajo, Batusangkar, diwarnai kericuhan antara pendukung dua pasangan calon.
Insiden tersebut hampir berujung pada keributan fisik beberapa menit sebelum acara dimulai.
Kericuhan dipicu oleh saling teriakan yel-yel dukungan dari kedua kubu. Saling ejek antarpendukung memperburuk suasana, memicu ketegangan emosional yang berujung pada aksi saling dorong.
Aparat keamanan yang berada di lokasi berusaha keras melerai dan menenangkan massa agar situasi tidak semakin memburuk.
Insiden ini diduga terjadi akibat ketegangan antara pendukung pasangan calon Richi Aprian-Donny Karson dan Eka Putra-Ahmad Fadly. Kedua pasangan calon tersebut tengah bertarung dalam Pilkada Tanah Datar 2024.
Debat putaran kedua ini menjadi momen penting dalam rangkaian Pilkada, di mana kedua pasangan calon memaparkan visi dan misi mereka kepada masyarakat Tanah Datar.
KPU mengimbau agar seluruh pendukung tetap menahan diri dan mengikuti acara dengan tertib.
Menanggapi insiden tersebut, Komisioner Bawaslu Provinsi Sumatra Barat, Muhammad Khadafi, mengingatkan pentingnya pematuhan terhadap aturan selama debat berlangsung.
Ia menegaskan bahwa KPU telah mengatur jumlah orang yang boleh memasuki area debat, dan pelanggaran terhadap aturan ini bisa berisiko hukum.
Khadafi mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi di luar arena debat. Ia menyarankan evaluasi lebih lanjut, seperti kemungkinan menambahkan layar di luar gedung agar pendukung dapat mengikuti jalannya debat dengan lebih baik.