Baru-baru ini, potongan video Ramlan Nurmatias, salah satu calon Wali Kota (Cawako) Bukittinggi saat konferensi pers di KPU Bukittinggi, menjadi sorotan setelah pernyataannya yang menyinggung personal branding Wali Kota Bukittinggi saat ini, Erman Safar yang kerap di sapa Bang Wako viral di media sosial yang diunggah oleh akun @tapak_bukittinggi.
Dalam sebuah konferensi pers di KPU Bukittinggi yang juga ditayangkan secara live di youtube KPU Bukittinggi, Ramlan memberikan kritik tajam terhadap sebutan Bang wako yang dianggap tidak ada etika pemerintahan dengan sebutan seperti itu, apalagi jika disebut oleh inyiak atau orang yang dituakan secara adat ataupun usia.
Erman Safar sendiri dikenal sebagai sosok yang aktif di media sosial, di mana ia sering membagikan kegiatan sehari-harinya serta berbagai pencapaian selama menjabat sebagai Wali Kota Bukittinggi. Pendekatan ini berhasil menarik perhatian, terutama kalangan milenial, yang melihat Erman sebagai pemimpin yang dekat dan transparan.
Namun, kritik dari Ramlan memunculkan perdebatan baru tentang efektivitas personal branding dalam politik lokal. Sejumlah pengamat menilai bahwa di era digital, personal branding memang penting dan seimbang dengan kinerja nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Potongan video tersebut diunggah dan telah ditonton lebih dari 200.000 kali dan juga mendapatkan lebih dari 1300 komentar yang beragam dari warganet.