Kasus percobaan pembunuhan yang terjadi di Marunggi, Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat, ternyata sudah direncanakan oleh pelaku tiga hari sebelum kejadian.
Kapolsek Kota Pariaman, AKP Hijrul Aswad, mengungkapkan bahwa pelaku yang berinisial A (19) melakukan aksinya setelah merasa sakit hati akibat menjadi korban perundungan. Beberapa hari sebelum percobaan pembunuhan itu, pelaku sering diejek oleh korban karena tidak memiliki uang, sementara korban sendiri sedang dalam kondisi memiliki uang.
“Korban sering mengolok-olok pelaku yang tidak punya uang, sementara dirinya sedang memiliki uang,” kata Kapolsek saat dihubungi pada Sabtu (7/12/2024).
Olok-olokan yang dilakukan korban terhadap pelaku ternyata terjadi berulang kali setiap kali mereka bertemu. Kebetulan, keduanya merupakan teman satu permainan dan hampir setiap hari bertemu.
Pelaku, yang awalnya tidak terlalu menghiraukan ejekan tersebut, akhirnya merasa sangat sakit hati. Ia merasa direndahkan oleh korban, terutama karena kondisi ekonominya yang sedang sulit. Rasa terhina inilah yang kemudian memicu pelaku untuk merencanakan percobaan pembunuhan, yang dilakukan tiga hari setelah ejekan terakhir yang dialaminya.
Kapolsek Kota Pariaman, AKP Hijrul Aswad, menjelaskan bahwa keseharian pelaku adalah bekerja di tempat pencucian karpet, yang membuat penghasilannya tidak menentu. Kondisi ekonomi yang sulit ini menyebabkan pelaku masih bergantung pada orang tua untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Situasi inilah yang memunculkan rasa dendam pada pelaku, hingga akhirnya dia merencanakan untuk melakukan pembunuhan terhadap korban,” ujar Kapolsek.
Beruntung pisau yang digunakan pelaku tumpul, sehingga korban masih bisa melawan. Dengan kondisi leher tergorok pelaku dan korban berduel hingga dilerai oleh warga yang melintas.
Korban yang berlumuran darah langsung dibawa warga kerumah sakit untuk mendapat perawatan. Sedangkan pelaku ditangkap dirumah orang tuanya.