#SAKILEHINFO

Penemuan Nia Kurnia Sari: Gadis Penjual Gorengan yang Hilang 3 Hari Ditemukan Tewas Terkubur

Nia Kurnia Sari, seorang gadis 18 tahun yang sehari-harinya berjualan gorengan di kawasan Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, ditemukan tewas setelah dilaporkan hilang selama tiga hari. Nia terakhir kali terlihat pada Jumat (6/9/2024) saat pamit kepada keluarganya untuk berjualan seperti biasa. Namun, hingga malam, Nia tidak kunjung pulang, membuat keluarganya khawatir dan melaporkannya hilang.

Sang ayah, yang menunggu Nia hingga malam, mulai gelisah ketika putrinya tidak juga kembali. Pencarian pun dimulai oleh keluarga dan warga sekitar hingga dini hari Sabtu (7/9/2024), namun tanpa hasil. Tim gabungan yang terdiri dari pihak kepolisian dan warga melanjutkan pencarian pada hari Sabtu dan Minggu (8/9/2024) pagi, namun tidak membuahkan hasil hingga akhirnya mereka mendapatkan informasi adanya mayat yang ditemukan terkubur di dekat sebuah rumah di Kayu Tanam.

Penemuan mayat ini segera dikonfirmasi oleh Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faisol Amir, yang membenarkan bahwa jasad tersebut adalah Nia Kurnia Sari. “Benar, ditemukan mayat perempuan di Kayu Tanam dalam keadaan terkubur di dekat sebuah rumah,” ujar Faisol.

Dugaan awal menyebutkan bahwa Nia menjadi korban pembunuhan, meski hingga kini polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku di balik kasus tragis ini. “Sedang kita selidiki ya. Nanti diberikan informasi lengkapnya,” tambah Faisol.

Nia, yang biasa berjualan gorengan dari pukul 16.00 hingga 18.00 WIB, terakhir kali terlihat mengenakan kaos oblong hitam dan celana hitam saat menjajakan dagangannya. Namun pada Jumat malam, hingga pukul 20.00 WIB, Nia tak kunjung pulang, membuat keluarganya khawatir dan melaporkan kehilangan tersebut kepada pihak berwenang.

Peristiwa ini mengejutkan masyarakat setempat, yang selama ini mengenal Nia sebagai seorang gadis muda yang rajin dan bertanggung jawab dalam pekerjaannya. Kini, mereka menantikan kejelasan dari pihak berwajib mengenai siapa yang bertanggung jawab atas tragedi ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *